THE GREAT SHIFTING – BAB 9: ESTEEM ECONOMY, KETIKA SETIAP ORANG HAUS PENGAKUAN


Dalam bab 9 di buku Rhenald Kasali  kali ini, seperti pada judulnya orang haus akan pengakuan dari sekelilingnya. Betul sekali memang. Orang-orang sekarang sudah bergeser dari leisure ke self esteem. Apa maksud dari pergeseran tersebut? Contohnya seperti ini, mungkin orang-orang pada abad 19 mengenal leisure sebagai rekreasi, menikmati waktu luang, dan hal lainnya. Namun, pada abad 21 ini persepsi dari leisure ini berubah. Leisure yang sekarang berbeda, karena dengan hanya mendapatkan like,share,jempol pada social media mereka sudah membuat mereka mendapatkan kebahagiaan pada dirinya. Hal ini karena teknologi yang sudah merubah pola pikir,perasaan, dan tindakan manusia tersebut.

Dalam buku ini dijelaskan menurut Abraham maslow (1943) menemukan bahwa motif manusia didorong oleh hasrat untuk memenuhi kebutuhan. Menurutnya, ada 5 tingkatan kebutuhan manusia, dimulai dari paling dasar yaitu kebutuhan fisik (makan, minum), lalu meningkat kepada rasa aman, begitu seterusnya hingga tingkat tertinggi yaitu aktualisasi diri. Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan yang sama (humans need) hanya saja yang membedakan ada wujudnya (human wants). Seperti contoh saya orang Indonesia dan teman saya orang jepang, kami berdua membutuhkan makan, tetapi karena kami berbeda culture dan sudah terbiasa dengan makanan keseharian kami di negara masing-masing. Saya memilih untuk makan nasi, dan dia makan sushi.

            Banyak sekali hal yang telah bergeser pada pemanfaatan social media saat ini, seperti di Instagram yang mayoritas penggunanya kini menshare apa yang mereka lakukan untuk mendapatkan pengakuan. Bahkan orang-orang kini bisa saja menjadi model atau artis dengan membawa fotografer pribadi di dalamnya karena sudah mendapat banyak pengakuan dari orang-orang.

            Tak hanya itu, dalam bidang kuliner dan pariwisata pun sudah bergeser pada esteem economy, karena banyak restoran yang didatangi hanya karena tempatnya unik dan bagus untuk berfoto-foto padahal menunya sama saja seperti makanan pada restoran biasanya. Bila hal ini terjadi bisa sangat berbahaya karena jika orang-orang sudah bosan dengan foto-foto, bisa jadi mereka mengabaikan rumah makan tersebut.

            Dalam bidang pariwisata pun sama, orang-orang sekarang mendatangi Kawasan wisata bukan hanya untuk bersenang-senang atau menghilangkan rasa penatnya dari pekerjaan. Namun, karena tempatnya bagus untuk berfoto-foto dan tentu saja untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain pada social media.

Pada kesimpulannya, di bab ini menjelaskan bahwa dizaman sekarang ini hanya membutuhkan pengakuan, seperti kita pergi ke tempat wisata atau pun ke tempat makan. Pengakuan yang dibutuhkan yaitu contohya seperti lewat social media yaitu instagram maupun foto. Contohnya seperti saya yang kemana-mana harus mengabadikan momen-momen ketika sedang bepergian ke tempat-tempat rekreasi. Jadi sama saja kita kalau ketempat-tempat itu harus ada buktinya, biar gadibilang boong, dan harus di upload ke akun social media kita, supaya orang lain bisa melihat kegiatan kita.


Komentar

Postingan Populer