Analisis GAP
Hollaa
pembaca..
Kali ini kita akan bahas tentang Psikologi Pelayanan nih
lebih tepatnya kita mau ngasih tau hasil penilaian kita di suatu tempat
nongkrong kaum milenial atau tempat makan yang ada di daerah Rawamangun,
letaknya lumayan deket nih dari Universitas Negeri Jakarta.
Oia apasih yang akan kita nilai?
Nah aspek yang kita nilai itu Servqual dari tempat makan
itu selanjutnya kita analisis atau kita kaitkan dengan aspek GAP.
Karena pembaca udah tahu apa yang akan kita nilai, sebelumnya
kita mau bahas dulu nih garis besar tentang Servqual dan GAP.
· Kualitas Pelayanan (Servqual)
· Kualitas Pelayanan (Servqual)
Analisis
Kualitas Pelayanan (Service Quality) akronimnya SERVQUAL merupakan suatu metode
deskriptif guna menggambarkan tingkat kepuasan pelanggan.
Komponen-komponen
kualitas pelayanan :
Parasuraman,
dkk (1990) menggunakan skala 1-7 (untuk memberikan respon terhadap suatu
pernyataan atas satu aspek kualitas jasa), yakni sangat tidak setuju (1) sampai
sangat setuju (7). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Parasuraman dan kawan-kawan
disimpulkan dari ke-5 dimensi tersebut terdapat kepentingan relatif yang
berbeda-beda.
Menurut
Parasuraman (1990) ada 5 dimensi SERVQUAL sebagai berikut :
1. Relliability ( Keandalan )
1. Relliability ( Keandalan )
Kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai
yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
2. Responsiveness ( Cepat Tanggap )
2. Responsiveness ( Cepat Tanggap )
Kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang
cepat dan tepat kepada pelanggan dengan menyampaian informasi yang jelas.
3. Assurance ( jaminan )
3. Assurance ( jaminan )
Pengetahuan, kesopanan santunan, dan kemampuan para
pegawai perusahaan untuk meneumbuhkan rasa percaya pelanggan kepada perusahaan.
4. Emphaty ( perhatian yang tulus )
4. Emphaty ( perhatian yang tulus )
Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan
konsumen dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki suatu pengertian dan
pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan secara spesifik, serta
memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
5. Tangibles ( bukti fisik )
5. Tangibles ( bukti fisik )
Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan ekstensinya
pada pihak insternal.
· GAP ANALYSIS ( ANALISA KESENJANGAN )
· GAP ANALYSIS ( ANALISA KESENJANGAN )
Analisa
Gap diartikan sebagai perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial atau
yang diharapkan. Sebagai metoda, analisa gap digunakan sebagai alat evaluasi
yang menitikberatkan pada kesenjangan kinerja perusahaan saat ini dengan
kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya. Analisis ini juga
mengidentifikasi tindakan-tindakan apa saja yang perlu untuk mengurangi
kesenjangan atau mencapai kinerja yang diharapkan pada masa mendatang. Lebih
dari itu analisis ini
juga memperkirakan waktu, biaya, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai
perusahaan yang diharapkan.
Dibawah
ini merupakan tabel servqual yang dikaitkan dengan analisa GAP di salah satu
tempat makan di daerah Rawamangun :
No
|
Kriteria
|
Realita
|
Ekspetasi
|
GAP
|
A. Relliability
(Kehandalan)
|
||||
1
|
Kecepatan petugas
memberikan pelayanan
|
4
|
2
|
2
|
2
|
Prosedur pemesanan
jelas
|
2
|
3
|
-1
|
3
|
Pembawaan makanan ke
meja konsumen
|
4
|
4
|
0
|
B. Responsiveness (Daya
Tanggap)
|
||||
4
|
Komunikasi pegawai
terhadap konsumen
|
2
|
4
|
-2
|
5
|
Penyelesaian
permasalahan
|
2
|
3
|
-1
|
6
|
Memberikan pelayanan
khusus kepada konsumen
|
3
|
4
|
-1
|
7
|
Ketanggapan dalam
melayani konsumen
|
4
|
4
|
0
|
8
|
Kesediaan pegawai
membantu konsumen
|
4
|
3
|
1
|
C. Assurance (Jaminan)
|
||||
9
|
Jaminan keamanan
kendaraan
|
4
|
3
|
1
|
10
|
Kesesuaian harga
dengan makanan
|
3
|
4
|
-1
|
11
|
Ketepatan pemesanan
|
4
|
3
|
1
|
D. Emphaty (empati)
|
||||
12
|
Keramahan dan
kesopanan pegawai
|
3
|
5
|
-2
|
13
|
Pegawai memperlakukan
pelanggan dengan baik
|
5
|
4
|
1
|
14
|
Kemudahan menggunakan
fasilitas
|
3
|
4
|
-1
|
E. Tangibles (Bukti
Langsung)
|
||||
15
|
Penampilan pegawai
|
3
|
5
|
-2
|
16
|
Kelengkapan fasilitas
|
3
|
4
|
-1
|
17
|
Tata letak kursi dan
meja
|
2
|
4
|
-2
|
18
|
Kenyamanan dan
kebersihan ruangan
|
3
|
4
|
-1
|
19
|
Kualitas makanan
|
4
|
3
|
1
|
Sebagian besar nilai ekspetasi
lebih tinggi dibandingkan nilai realita, Tingginya beberapa nilai harapan ini
mengakibatkan beberapa atribut memiliki nilai gap negatif. Hal ini menunjukkan
bahwa kondisi yang sebenarnya belum sesuai atau belum memenuhi keinginan
pelanggan secara maksimal (Bonjanic dan Rosen, 2004).
Terdapat beberapa nilai gap
negative yang tinggi, seperti komunikasi pegawai terhadap konsumen, keramahan
dan kesopanan pegawai, penampilan pegawai, dan tata letak kursi dan meja. Hal
ini menunjukkan bahwa performa pegawai cukup jauh dari ekspektasi, pada saat
berkunjung kami mendapatkan pelayanan yang biasa dari pegawai, pegawai tidak
menjelaskan dengan baik menu yang terdapat pada restorannya hanya dengan
memberikan selembaran menu. Tata letak kursi dan meja juga dinilai kurang rapi
karena kursi dan meja terlalu dekat sehingga menyulitkan konsumen yang
berlalu-lalang atau bagaimana jika kondisi restoran ini ramai sehingga bisa
membuat sangat tidak teratur.
Ada beberapa atribut yang tidak
memiliki kesenjangan antara ekspektasi dan realita, seperti pembawaan makanan
ke meja konsumen, dan ketanggapan dalam melayani konsumen. Hal ini menunjukkan
bahwa pegawai dalam penyajian makanan kepada konsumen sesuai dengan apa yang
konsumen harapkan.
KEADAAN RESTORAN







Komentar
Posting Komentar